Saturday, June 4, 2016

Sepeda Merah (Pagi yang Berbeda)

Kisah dari Desa

2 Maret 2015

Sepeda Merah

Pagi yang kurindu saat ku berada di desa, angin bertiup lirih temani pagiku yang indah,sepeda merah kesayangan adalah sahabatku tuk temani menyusuri pagi yang sunyi.Matahari yang belum pancarkan teriknya ciptakan jalan gelap tak terlihat, lirihsuara angin temaniku lintasi embun yang pekat. Jembatan irigasi tempat kuberhenti nikmati pagi seakan menjadi tempat terindahku di pagi ini. Suara airyang melambat buatku terbawa suasana yang mulai menghangat, matahari mulaipancarkan biasnya, bagaikan senja ia seakan tak ingin keluar dari tempat persembunyiannya. Burung mulai terdengar bersahutan seiring dengan jelasnya hamparan padi yang mulai kehijauan. Suasanya yang tak terlupakan ciptaan YangMaha Memiliki Kekuasaan.

Fajarmulai meninggi kuputuskan untuk pergi, namun suara klasik sepeda antikmembuatku berbalik. Seseorang diatasnya tersenyum malu seraya mengajakku untuktak lagi berada ditempat itu. Dinginnya pagi membawa kita jauh pergi.Perjalanan panjang tak terasa oleh berbagai macam cerita. Berbagi penuh candamenyusuri jalan yang belum pernah ku temui sebelumnya.

Pagi yangberbeda, jembatan irigasi yang selalu temani kini telah berganti. Hamparan luaspersawahan masih menjadi dominasi, namun hamparannya tak seluas sungai keciltadi. Jembatan tua bekas jalan kereta, tempat yang indah untuk berbagi cerita.Perkenalan yang belum lama membuat tersipu malu kala kedua mata saling bertemu,rasa ingin bercanda tertahan oleh senyum yang tak terlukiskan. Hamparan luasdan lembutnya aliran sungai dibawahnya membuatku hanyut dalam suasana baru yangtak dapat tergambarkan. Teriknya mentari sadarkan kita untuk pergi, lagi-lagiperpisahan selalu berada di akhir pertemuan, memaksa si merah dan si antikberjauhan. 

Sepedamerah kembali hantarkanku pada kesendirian, ayunan perlahan membawaku padatempat di awal ku berjalan. Harapan setelah perpisahan terjadi setelah adanyapertemuan, rasa rindu menggebu kala mengenang hilangnya bayang itu. Sepedamerah ingatkanku tuk kembali berbagi senyuman setelah perpisahan hingga terciptakembali sebuah pertemuan.

Bisa diakses di 
https://www.facebook.com/notes/khiki-kuiq/sepeda-merah-pagi-yang-berbeda/1042652529082169

Related Posts:

  • Cup of Coffee 2# HARI PERTAMA Karena kau tidak akan pernah tahu, kapan waktu hati kan tersentuh oleh sayup-sayup bisikan lembut yang mampu menggetarkan hati, dan membolak-balikan hati. Maka dari itu perbanyaklah berterima kasih. Karena ta… Read More
  • Cup Of Coffee 1# Cinta adalah rahasia, tak akan terjawab oleh siapapun kecuali waktu. Meski waktu tak mempunyai jawaban itu, percayalah, ia mengantarkanmu pada jawaban yang entah sedang kau nanti ataupun yang tak kau ingini. MENEMUKANN… Read More
  • Kenangan Bus Ekonomi Kenangan Bus Ekonomi   Akhirnya Kudengar ketukan pintu, Pertanda akan berakhir perjalananku, 17 Januari 2015 pukul 15:50 Terdiam menunggunya bersama seorang kawan, Terburu ketika ku melihatnya da… Read More
  • Tepat Pukul Enam Hari ini kau kembali di hadapanku Pagi yang kuharapkan adalah kelabu Bagaimana caranya aku berterima kasih Kau sudah terlanjur haru dan menangis Tepat pukul enam,  Yang tertinggal hanyalah sepi, Tepat … Read More
  • Jawaban Sang Waktu Jawaban Sang Waktu 11 Februari 2015 pukul 0:26 Ketika rasa yang tak tertahankan buatku tak mampu terlelap, hanya waktu yang ku tunggu tuk berikan sebuah jawaban yang tepat. Bulan malam ini temaniku saat ku terjaga … Read More

0 comments:

Post a Comment