Masa Biru Muda
Senyum menjadi berbeda kala kita tak lagi di tempat yang sama, buah dari perjuanganterasa saat ini. Semuanya berubah namun kurasa sama saja, kalian temanku kalian keluargaku.
Pagi yang
tak biasa, kita berbusana seperti pemerhati budaya. Sanggul
sederhana mengiasi, riasan seadanya terlihat apik dan menarik pertanda
ada momen yang tak biasa. Acara pertemuan yang memaksa kita untuk
berkumpul dalam satu tempat,tempat dimana kita bertemu di awal dengan
seragam putih biru, kaus kaki yangtak senada, rambut dengan ikat yang
tak hanya satu, bertali warna-warni danpipi merah warna lipstick membuat
kita semakin lucu. Wajah lugu tak salingmengenal asing dan saling
berpaling.Proses yang biasa terasa menjadi sangat luar biasa di tempat
ini. Satu persatu nama di bacakan apik dan seorang ibu yang luar biasa
menggantungkan mendal iwarna biru muda. Ucapan selamat dan senyum terucap
setiap kukecup tangan lembut pembimbing yang membawaku hingga ku sejauh
ini. Haru yang tak biasa membuat hati bergetar melihat senyum mereka
perantara pengantar asa. Acara berakhirdengan pengambilan gambar dan
hujan membuat mereka menghilang, sanggul berbunga tak lagi terlihat,
hanya kekosongan yang membuatku tak dapat beranjak,mengizinkan diriku
untuk mengenang kembali proses itu.
Senyum menjadi
berbeda kala kita tak lagi di tempat yang sama, buah dari
perjuangan terasa saat ini. Semuanya berubah namun kurasa sama saja,
kalian temanku kalian keluargaku. Candamu tak terlupa walau kepentingan
kita berbeda. Kebersamaan yang sangat sulit terjaga walaupun begitu kita
sangat lucu ketikakita mengusahakannya. Pertemuan momen lalu membuatku
tersadar tak ada yangberubah dengan diri kalian. Masih saja tak rela
ketika harus berjabat tanganucapkan perpisahan, namun lagi-lagi aku
tersadar kita sudah berbeda, kita sudahdewasa, dan kita tak lagi
berseragam biru muda.
Kesulitanmenyatukan kita,
kepentingan bersama memperetat kita untuk berjuang dengantujuan yang
sama. Buku yang menemani sehari-hari menjadi makanan biasa yangdapat
membuat kita sejenak gila dan mengeluh tertawa. Lima belas menit
momenberharga, berebut bekal yang kami bawa saling berteriak dan memaki
namun taksampai dihati. Dua jam terakhir membuatku ingin cepat sampai
dirumah. Suasanamenjadi berubah hanya beberapa siswa yang mendengarkan
guru yang memaparkanmateri dilayar. Terlihat sekelilingku banyak yang
terlelap ada juga yang sibukdengan kaca dan kosmetika. Suasana menjadi
riuh di sepuluh menit terakhirmengingatkanku kelas akan segera berakhir.
Kelasku berubah menjadi toko parfumdan wajah lusuh yang sempat tertidur
menjadi segar dengan polesan sederhanakhas anak sma, lelah mataku
berkeliling seakan ku tak peduli suasana ini. Jammerah ditanganku
temaniku menghitung mudur dalam hati. Tiga.. dua.. satu..suara yang
biasa namun menjadi momen yang luar biasa terdengar seiring
denganramainya kelas “Waktunya pulang, selamat siang,” bel tanda
berakhirnya kelas berbunyi. Bergegasku meninggalkan kelas berharap diri
ini terbang dan sampai di tempat dimana kudapat melepaskan segala beban
mataku yang tertahan oleh materi guru.
Kuterbangun dari
tidur siangku ku lihat kearah lemariku, terlihat putih abu-abudengan
coretan yang tak tentu menyadarkanku bahwa ku hanya bermimpi. Tak
adalagi seragam putih abu-abu, tak ada lagi gerbang yang menyambutku tak
ada lagicanda lugu yang mengantarkanku kembali ke rumahku. Haru ketika
ku menyadarisemuanya telah pergi, kenangan indah masa sekolah yang telah
lalu tak dapatterlupa hingga saat ini. Seragam biru muda yang membuatku
bangga tersusun rapidiantara seragam lainya. Ingin ku kembali kemasa
itu dimana kita bebas dengancinta, bercanda tanpa beban, dan tanpa
kedustaan. Semua yang telah berlalumengingatkanku untuk berjalan maju
dan menikmati apa yang kurasakan saat ini.Hasil perjuangan masa lalu
yang kita rasakan saat ini haruslah kita nikmati,masalah yang berbeda
dari sebelumnya adalah bumbu pemanis agar kita mampusaling berbagi dan
bercerita. Kenangan lalu yang tak terlupa membuat kitamengerti betapa
berharganya waktu hingga terkadang kita menyesalinya. Namunharapan
dimasa yang akan datang mampu mengantarkan kita, dengan jalan berbeda
melangkahpasti untuk meraih mimpi yang tak saling dimengerti. Sesal
takkan pernahberarti jika kita berhenti. Kenangan seragam biru muda akan
selalu menjadicerita.
Dapat diakses di https://www.facebook.com/notes/khiki-kuiq/masa-biru-muda/1016587728355316
paling suka yang ini mbak
ReplyDelete