Friday, September 23, 2016

Seketika




Kita saling menyapa. Saling berpuisi seakan mengerti keindahan arti dari tiap bait yang tertulis tentang sebuah kekaguman. Berangan-angan tentang masa depan bersama.

Hingga suatu malam..

"Malam ini aku telah melamarnya."

Senyuman ini menjadi getir dan semuanya berakhir.

Related Posts:

  • Cup of Coffee 2# HARI PERTAMA Karena kau tidak akan pernah tahu, kapan waktu hati kan tersentuh oleh sayup-sayup bisikan lembut yang mampu menggetarkan hati, dan membolak-balikan hati. Maka dari itu perbanyaklah berterima kasih. Karena ta… Read More
  • Puisi Tentang seorang gadis yang mengartikan sebuah genggaman. Berasal dari beberapa puisi yang membuat harinya merona, memberikan harapan kepadanya akan terisinya sela jari dengan jari sang pujangga setelah ikrar atas nama ag… Read More
  • Seketika Kita saling menyapa. Saling berpuisi seakan mengerti keindahan arti dari tiap bait yang tertulis tentang sebuah kekaguman. Berangan-angan tentang masa depan bersama. Hingga suatu malam.. "Malam ini aku telah melamarnya."… Read More
  • Pengunduran Diri Waktu berputar seperti roda kecil yang menggulung dengan cepat mewakili masa, menyadarkan kita akan hal yang telah dilalui. Tentang dua roda kecil yang mengisi angan dan harapan lalu dan masa depan, mewakili rindu akan ses… Read More
  • Cup of Coffee 4# CINTA Dosalah aku yang telah terjatuh Hanya dengan mata aku terjerat Hanya dengan suara aku tertipu Aku tidak tahu mengapa Namun aku melihat syurga disana Meski ku tidak tahu tentang kehendak Bolehkan aku berhara… Read More

0 comments:

Post a Comment