Friday, April 22, 2016

Hujan dan Secangkir Kopi




"Bagaikan secangkir kopi dan hujan. Paduan pas untuk membalut kenangan. Meski ku sangat menyukai hujan aku tak dapat menahannya untuk menemaniku menghabiskan secangkir kopi pagi ini. Kehidupaan ini bukan selalu tentang hujan, terkadang ada juga matahari karena ia pun tak ingin bunga layu dan mati"



Pagi mendewasakanku, dengan waktu yang telah berlalu. Sisa kenangan malam tadi, tersenyum kenangku melihat hujan sepagi ini. Bukan lagi remaja melainkan dewasa, namun tetap saja cinta mempunyai energi yang istimewa. Sudah sewajarnya jatuh cinta, layaknya adam dan hawa yang saling merindu meski tak berada disyurga, seperti Nabi Muhammad yang mencintai istrinya, seperti Ayah yang tak ingin kehilangan putrinya. Rasa itu tetaplah istimewa, meski dalam pengertian berbeda.

Perbolehkan aku tuk terseyum kembali menikmati secangkir kopi, mencari berkas lama dalam memori, mencoba mendefinisikan cinta, yang ternyata tak perhah ku temukan jawabannya. Untuk cinta yang satu ini, adalah hadiahku sebagai seorang manusia, yang terkadang mengagumi manusia lainnya, dan berharap suatu saat nanti terjaga menunggu kehadirannya meski hanya menyediakan secangkir kopi pelepas lelah setelah bekerja.

Terkenang, selalu terbayang masa perkenalan. Awal bertemu aku tersipu begitu juga dengamu tak berani saling tatap dan gagap. Suasana sepi tapi berteriak dalam hati, merona dipipi bermekaran bunga taman hati Lagi-lagi melibatkan waktu, ia merubah kami menjadi tak lagi malu-malu, berinteraksi disetiap waktu meski kembali menjadi bisu ketika bertemu.
\
Tersipu selalu tersipu, sebenarnya apa yang sedang kita rahasiakan? Mengapa tak dapat terungkapkan? Hanya lewati waktu bersama dengan rasa yang sedikit berbeda untuk manusia lainnya. Ini istimewa, menurutku istimewa, rasa ini berhasil membuatku tak berani menyebut namanya. Sungguh dahyat kekuatannya, hingga sekedar menanyakan kabar hanya terbayang tanpa dapat terlaksanakan.

Besar dan semakin besar, rahasia ini semakin tak dapat tertahan. Hingga terciptalah pertemuan demi pertemuan sekedar menjawab rindu dan mencoba memecahkan rahasia yang kita pun tak tahu. Dan lagi, waktu buatku tertunduk malu, ia menyelamatkanku dari godaan cinta yang maya. Dia menjagaku dalam balutan kasih yang mesra dan tinggalah perasaan yang lebih dari sekedar istimewa.

Waktu mencegahku untuk jatuh cinta pada dunia, ia mengembalikan jalan indahku untuk tetap kembali dengan cinta yang sebenar-benarnya. Sebelum terungkap rahasia, ia berhasil membungkamnya dengan cara yang indah beraroma syurga. Duniaku mulai menjauhiku, entah apa sebabnya aku pun tak tahu. Tak ada lagi pertemuan, meski tak dapat berdusta rindu itu pasti ada. Bahagia ketika mendengar kabar dari rekanmu, perubahanmu, dan bagaimana caramu menyimpan potretku dalam lembar kehidupanmu yang baru.

Terkadang rupamu tersamarkan oleh bayang lain yang ku anggap sama meski sebenarnya berbeda. Tanpa sadar ku banyangkan dirimu kenanganku dan kenanganmu. Lagi-lagi waktu menyelamatkanku, ia menjaga rahasia ini tetap terjaga agar kisah ini berjalan sesuai dengan skenarioNya. Menunggu, dan menunggu, sembari ku ungkapkan rahasia pada Sang Penulis Cerita, berharap aku dan dialah tokoh utama. Meski begitu ku serahkan semua jalan cerita, karena ku sangat yakin karya Sang Maha Cinta lebih indah dari kisah telenovela.

Bagaikan secangkir kopi dan hujan. Paduan pas untuk membalut kenangan. Meski ku sangat menyukai hujan aku tak dapat menahannya untuk menemaniku menghabiskan secangkir kopi pagi ini. Kehidupaan ini bukan selalu tentang hujan, terkadang ada juga matahari karena ia pun tak ingin bunga layu dan mati.

Tak jauh berbeda dengan rahasia ini, karena cinta bukanlah sekedar jatuh, jatuh ke tempat di mana banyak persimpangan yang menyesatkan. Cinta juga tak berujung, tak hanya berhenti ketika mahar telah diterima oleh sang wali. Karena cinta itu menjaga, menjaga sebuah rahasia. Rahasia yang hanya dikomunikasikan kepada Sang PenciptaNya yang mampu menggerakan dirinya untuk sekedar menyebut namaku disetiap kali ia menadahkan tangan di waktu ijabah. Hingga romantisme akan selalu terjaga dalam cerita cinta yang indah berakhir di syurga. Aamiin.

Jimmi Romahdona
Sumber Gambar: https://www.google.co.id/search?q=hujan+dan+secangkir+kopi&client=firefox-a&biw=1366&bih=675&tbm=isch&imgil=FM5rCeHRxEpbXM%253A%253Bnd-0nU6KYbQHfM%253Bhttp%25253A%25252F%25252Fdinakamilaa.blogspot.com%25252F2013%25252F06%25252Fmalam-hujan-dan-secangkir-kopi.html&source=iu&pf=m&fir=FM5rCeHRxEpbXM%253A%252Cnd-0nU6KYbQHfM%252C_&usg=__H5r3zjS_IQZuOKDktPu1M7LTQ8s%3D&dpr=1&ved=0ahUKEwjj3a3j8aPMAhWNB44KHb7VCYgQyjcIJQ&ei=fvUaV-OmBo2PuAS-q6fACA#imgrc=SvMbzwPApJL3bM%3A

0 comments:

Post a Comment