Tentang rindu yang berlebihan
Mengancam diri dan merupakan sebuah pelanggaran
Sumber dosa pengancam iman
Memenuhi sisi hati yang mengalami kekosongan
Dosakah mata ini?
Menatap rindu dari kejauhan
Mengatup ketika di pertemukan
Menangis ketika terabaikan
Ada yang cemburu dengan Rindu
Dia Sang Maha Cinta
Tidak akan pernah rela
Seoarang hamba tersakiti karenanya
Dia memberikan sebuah jawaban
Mengenai hati yang telah terbutakan
Embun pagi memperingatkanku
Cukuplah sebuah bayang
Untuk menjaga mata ini
Tetap berada dalam kondisi yang suci
Untuk itu Dia menyuguhkan kisi-kisi
Lewat sorot yang jauh dari jangkauan
Bukanlah sebuah pertanyaan
Melainkan sebuah jawaban
Meski tidak terlihat dan samar
Ada doa yang terjawab pagi ini
Dia yang berada disana
Mengarahkan pandangan untuk sesuatu
Meski bukanlah kepastian
Rindu itu sudah terbayarkan
Lewat doa dan sebuah harapan
Agar tidak memaksa dan berlebihan
Dia Sang Maha Cinta
Memberikan jawaban lewat waktu
Meski pertanda itu nyata
Doalah yang mampu mengubah arah
Tetaplah memasang dinding
Agar rindu itu tetap terjaga
Untuk ia yang senantiasa berlari dalam doa
Hingga waktu bersahabat untuk menjawab “iya”
Jiwa suci berpacu pada waktu yang tak terhenti...
ReplyDeleteMengiringi langkah seorang pemuda yang terhina karena dusta...
Biarpun lelah tak mengapa...
Asalkan satu purnama di lewati bersama...
Kawan sejati takan pernah mati...
Meski jasad terkubur di tanah pertiwi