Saturday, September 17, 2016

Bukan Jawaban Doa



Kita dipertemukan tanpa sengaja, berbagi cerita tanpa tersadar pagi sudah buta. Hingga tercipta sebuah rasa yang tidak cukup diikat dengan kata cinta. Niatan baik terucap teriring dengan doa di setiap nama yang senatiasa berkeliling di antara ingin duniawi. Menjaganya agar tetap suci adalah tujuan yang bukan hanya diucapkan melainkan mampu di perlihatkan. Nyatanya semuanya berjalan sesuai dengan harapan.

Waktu berlalu, doa itu semakin deras. Harapan demi harapan tertulis bersama puisi. Tidak pernah ku ketahui memanglah sebuah ekspresi atau sekedar rayu, setidaknya beberapa kata itu mampu membuatku meranum. Jawaban itu terungkap bersama pertemuan-pertemuan yang kita ciptakan. Ditempat yang jauh, kita bersama tersenyum menikmati keringnya tanah dan hembusan angin. Ditengah hamparan air yang luas, kami bercanda di bawah pohon yang mengering di tanah yang tandus berwarna kelabu.

Lelah setelah itu menjadi kenangan yang tidak pernah terlupakan. Betapa bahagianya ketika mereka bertanya ada apa dengan kita, menjawab seolah tidak ada apa-apa seperti remaja semestinya, menyembunyikan senyum yang berarti memang iya. Dari situ ku pastikan itu bukan sekedar merayu, setelah kau berani sesekali meminta restu.


Doa belum sepenuhnya terjawab, ada hal menakjubkan terjadi setelah waktu. Ia memperlihatkan padaku jawaban yang sesungguhnya dan tidak lagi semu. Kau meminta restu pada wali seorang gadis yang kau penuhi harinya dengan puisi dan lagu dengan meminta izin dariku.

0 comments:

Post a Comment