Saturday, June 4, 2016

Kelas Tambahan (218)

3 Maret 2014
Ekonomi Syariah

Pukulenam pagi ku siapkan sarapanku untuk mempersiapkan diri agar berenergi hariini. Bersama kawanku ku menghabiskan waktu sarapan bersama hingga tak sadarwaktu telah menunjukan pukul enam lebih dua puluh  menit. Kami tergesa seketika mempersiapkandiri untuk kuliah pagi ini yang dimulai pukul tujuh. Belum selesai ku merapikandiri kawanku telah datang ke kamarku mengingatkanku untuk bergegas, setengahberlari kami menuju tempat kuliah yang berada di lantai dua. Dengan semangatkami melangkahkan kaki ke lantai dua dengan harapan bertemu dosen pengampu yangtercatat dalam mata kuliah yang akan kami jalani. Seorang karismatik idamanyang sangat kami kagumi.


Ruang218 menjadi tempat kami berdiri, ada yang berbeda dengan kelas kami, kelas yangbiasa hanya terisi kaum putri kini setengah penuh oleh kaum lelaki, lalu kamitersadar kelas pagi ini adalah kelas tambahan sehingga kami merasa asing dengankeadaan yang belum pernah terjadi. Bersama teman kelas sebelumnya yang dikenalkami duduk memisahkan diri tanpa mau saling menyapa murid dari kelas lainbegitu pula mereka yang sibuk dengan dunia mereka sendiri. Waktu berlalu hinggajam menunjukan pukul tujuh, seorang karimatik yang rupawan datang menutup pintutanda kuliah akan segera dimulai. Ada permasalahan ketika ruang yang sedikitsempit ini mulai didatangi mahasiswa yang terlambat hadir, kapasitas kelas yanghanya enam puluh mahasiswa memaksa tujuh mahasiswa untuk mengambil kursitambahan dari kelas lain, momen yang lucu di awal pertemuan.

Ditengah hembusan dinginnya pendingin ruangan yang berhembus tepat di atasku SangDosen menjelaskan kelas ini harusnya hanya di isi oleh empat puluh mahasiswa,entah mengapa menjadi enam puluh tujuh mahasiswa beliau pun tak mengerti.Setelah semua mahasiswa mendapatkan tempat duduknya Sang Dosen memulaikuliahnya dengan menjadi pemimpin doa sebelum kuliah, hal yang membuatku kagumkarena baru ku temui dosen yang seperti ini di masa kuliah. 

Pertemuanpertama di awali dengan kontrak kuliah, yakni pengenalan mata kuliah, aturan,dan materi apa yang akan kita pelajari selama mengikuti mata kuliah ini.Ekonomi Syariah adalah mata kuliah yang kami tempuh pagi ini, satu persatu SangDosen menjelaskan mengenai mata kuliah Ekonomi Syariah dan apa yang diharapkansetelah lulus dari mata kuliah ini. Sang Dosen menerangkan paham kapitalis danmatrealis yang terkenal dengan jargonnya “ Time is Money”, Mengapa harus Money,ternyata dalam kehidupan nyata hal ini memang sungguh terjadi, ukurankesuksesan dapat dilihat dari harta kekayaan, didalam sebuah acara pertemuanjarang sekali yang membicarakan mengenai amal yang sudah dilakukan dandiperbaiki, kebanyakan membicarakan pekerjaan, jabatan, dan hal lain yangbersangkutan dengan kesuksesan dalam arti tersebut. Salah satu mahasiswi diberikan pertanyaan bagaimana kriteria laki-laki yang nantinya akan menjadi suaminya, beliau membaca ataumemprediksi bahwa kebanyakan saat ini pekerjaan, kekayaan, dan kedudukanmenjadi  kriteria utama dalam memilihpasangan hidup. Hal ini merupakan pengaruh dari paham kapitalis dan matrialisyang tadi disebutkan jelas Sang Dosen.

Suasanamenjadi riuh ketika Sang Dosen telah selesai dengan kontrak kuliahnya dan  akan melanjutkan materi pertama, tingkahmahasiswa yang beranggapan hari pertama hanya membahas kontrak kuliah yangmenyebabkan kericuhan ini.Suasana kembali senyap seketika ketika Sang Dosenbertanya tentang siapa diri kita sebenarnya, tidak ada satupun mahasiswa yangmenjawab, kami memilih mengheningkan cipta hanya berbisik kecil mengenaijawaban yang kami miliki. Kami terdiam hingga memakan waktu yang lama danakhirnya Sang Dosen menjelaskan mengenai yang dimaksud  Surat Al Baqarah ayat 30 menjadi penjelasyang membuat kita mengerti untuk apa kita diciptakan di bumi.
Penjelasandemi penjelasan mengenai materi kuliah pertama yakni konsep dasar manusia dalamperspektif Islam membuat kami seperti menempuh mata kuliah Pendidikan AgamaIslam yang dulu pernah kami tempuh di saat semester pertama, hanya dua sks kamimendapatkan mata kuliah tersebut, Rasa rindu mengenai pengetahuan ini yangdisangkut pautkan dengan ekonomi menjadi terbayarkan dengan mata kuliah ini,penerapan ilmu ekonomi yang telah kita dapat, jauh berbeda dengan konsepEkonomi Syariah.

Setelahbanyak yang kami bicarakan mengenai Ekonomi dan Islam, tak terasa di depanpintu sudah banyak mahasiswa yang menunggu untuk kelas berikutnya. Sedikittergesa Sang Dosen mencoba menjelaskan penjelasan yang belum terselesaikan. Diakhir pertemuan tadi Sang Dosen mengingatkan kepada kami untuk mengenali dirisendiri, karena kegagalan dalam mengenali diri sendiri akan membawa kehancurandalam kehidupan selanjutnya. Akhirnya kelas diakhiri dengan doa penutup yang dipimpin oleh Sang Dosen. Semoga ilmu yang kami dapatkan saat ini dapat bermanfaatbukan hanya untuk saat ini dan bukan hanya untuk diri kami.

Dapat dilihat di https://www.facebook.com/notes/khiki-kuiq/kelas-tambahan-218/1045238545490234 

0 comments:

Post a Comment