3 Maret 2014
Ekonomi Syariah
Pukulenam
pagi ku siapkan sarapanku untuk mempersiapkan diri agar berenergi
hariini. Bersama kawanku ku menghabiskan waktu sarapan bersama hingga
tak sadarwaktu telah menunjukan pukul enam lebih dua puluh menit. Kami
tergesa seketika mempersiapkandiri untuk kuliah pagi ini yang dimulai
pukul tujuh. Belum selesai ku merapikandiri kawanku telah datang ke
kamarku mengingatkanku untuk bergegas, setengahberlari kami menuju
tempat kuliah yang berada di lantai dua. Dengan semangatkami
melangkahkan kaki ke lantai dua dengan harapan bertemu dosen pengampu
yangtercatat dalam mata kuliah yang akan kami jalani. Seorang karismatik
idamanyang sangat kami kagumi.
Ruang218 menjadi tempat
kami berdiri, ada yang berbeda dengan kelas kami, kelas yangbiasa hanya
terisi kaum putri kini setengah penuh oleh kaum lelaki, lalu
kamitersadar kelas pagi ini adalah kelas tambahan sehingga kami merasa
asing dengankeadaan yang belum pernah terjadi. Bersama teman kelas
sebelumnya yang dikenalkami duduk memisahkan diri tanpa mau saling
menyapa murid dari kelas lainbegitu pula mereka yang sibuk dengan dunia
mereka sendiri. Waktu berlalu hinggajam menunjukan pukul tujuh, seorang
karimatik yang rupawan datang menutup pintutanda kuliah akan segera
dimulai. Ada permasalahan ketika ruang yang sedikitsempit ini mulai
didatangi mahasiswa yang terlambat hadir, kapasitas kelas yanghanya enam
puluh mahasiswa memaksa tujuh mahasiswa untuk mengambil kursitambahan
dari kelas lain, momen yang lucu di awal pertemuan.
Ditengah
hembusan dinginnya pendingin ruangan yang berhembus tepat di atasku
SangDosen menjelaskan kelas ini harusnya hanya di isi oleh empat puluh
mahasiswa,entah mengapa menjadi enam puluh tujuh mahasiswa beliau pun
tak mengerti.Setelah semua mahasiswa mendapatkan tempat duduknya Sang
Dosen memulaikuliahnya dengan menjadi pemimpin doa sebelum kuliah, hal
yang membuatku kagumkarena baru ku temui dosen yang seperti ini di masa
kuliah.
Pertemuanpertama di awali
dengan kontrak kuliah, yakni pengenalan mata kuliah, aturan,dan materi
apa yang akan kita pelajari selama mengikuti mata kuliah ini.Ekonomi
Syariah adalah mata kuliah yang kami tempuh pagi ini, satu persatu
SangDosen menjelaskan mengenai mata kuliah Ekonomi Syariah dan apa yang
diharapkansetelah lulus dari mata kuliah ini. Sang Dosen menerangkan
paham kapitalis danmatrealis yang terkenal dengan jargonnya “ Time is
Money”, Mengapa harus Money,ternyata dalam kehidupan nyata hal ini
memang sungguh terjadi, ukurankesuksesan dapat dilihat dari harta
kekayaan, didalam sebuah acara pertemuanjarang sekali yang membicarakan
mengenai amal yang sudah dilakukan dandiperbaiki, kebanyakan
membicarakan pekerjaan, jabatan, dan hal lain yangbersangkutan dengan
kesuksesan dalam arti tersebut. Salah satu mahasiswi diberikan
pertanyaan bagaimana kriteria laki-laki yang nantinya akan menjadi
suaminya, beliau membaca ataumemprediksi bahwa kebanyakan saat ini
pekerjaan, kekayaan, dan kedudukanmenjadi kriteria utama dalam
memilihpasangan hidup. Hal ini merupakan pengaruh dari paham kapitalis
dan matrialisyang tadi disebutkan jelas Sang Dosen.
Suasanamenjadi
riuh ketika Sang Dosen telah selesai dengan kontrak kuliahnya dan akan
melanjutkan materi pertama, tingkahmahasiswa yang beranggapan hari
pertama hanya membahas kontrak kuliah yangmenyebabkan kericuhan
ini.Suasana kembali senyap seketika ketika Sang Dosenbertanya tentang
siapa diri kita sebenarnya, tidak ada satupun mahasiswa yangmenjawab,
kami memilih mengheningkan cipta hanya berbisik kecil mengenaijawaban
yang kami miliki. Kami terdiam hingga memakan waktu yang lama
danakhirnya Sang Dosen menjelaskan mengenai yang dimaksud Surat Al
Baqarah ayat 30 menjadi penjelasyang membuat kita mengerti untuk apa
kita diciptakan di bumi.
Penjelasandemi penjelasan mengenai
materi kuliah pertama yakni konsep dasar manusia dalamperspektif Islam
membuat kami seperti menempuh mata kuliah Pendidikan AgamaIslam yang
dulu pernah kami tempuh di saat semester pertama, hanya dua sks
kamimendapatkan mata kuliah tersebut, Rasa rindu mengenai pengetahuan
ini yangdisangkut pautkan dengan ekonomi menjadi terbayarkan dengan mata
kuliah ini,penerapan ilmu ekonomi yang telah kita dapat, jauh berbeda
dengan konsepEkonomi Syariah.
Setelahbanyak yang
kami bicarakan mengenai Ekonomi dan Islam, tak terasa di depanpintu
sudah banyak mahasiswa yang menunggu untuk kelas berikutnya.
Sedikittergesa Sang Dosen mencoba menjelaskan penjelasan yang belum
terselesaikan. Diakhir pertemuan tadi Sang Dosen mengingatkan kepada
kami untuk mengenali dirisendiri, karena kegagalan dalam mengenali diri
sendiri akan membawa kehancurandalam kehidupan selanjutnya. Akhirnya
kelas diakhiri dengan doa penutup yang dipimpin oleh Sang Dosen. Semoga
ilmu yang kami dapatkan saat ini dapat bermanfaatbukan hanya untuk saat
ini dan bukan hanya untuk diri kami.
Dapat dilihat di https://www.facebook.com/notes/khiki-kuiq/kelas-tambahan-218/1045238545490234
Dapat dilihat di https://www.facebook.com/notes/khiki-kuiq/kelas-tambahan-218/1045238545490234
0 comments:
Post a Comment